Kamis, 30 Desember 2010

FASTABIQUL KHAIRAT


Sekitar akhir bulan juli 2010, Liburan semester selama tiga bulan di isi dengan berbagai kegiatan-kegiatan organisasi di IMM, diantaranya merumuskan kegiatan pra pengkaderan masa ta’aruf (MASTA) IMM Cabang Ciputat, untuk mahasiswa baru UIN Syarifhidayatullah, bakti sosial, sanlat, pengobatan gratis, dan buka bersama. Liburan para aktivis berbeda dengan liburannya mahasiswa yang lainnya. Bagi para aktifis orgnaisasi khususnya IMM, liburan merupakan sebuah momentum bagus untuk merealisasikan program kerja perkomisariat (Fakultas) sebagai bentuk perwujudan dari jargon IMM yaitu Fastabiqul khoirat.
Ada banyak pengalaman dari masing-masing kegiatan IMM, salah satunya ketika akan mengadakan acara baksos ramadhan. Kendala yang sudah menjadi permasalahan umum setiap kegiatan yaitu masalah kepanitiaan dan pendanaan. Pertama mengenai Kepanitiaan, panitia dibentuk jauh-jauh hari sebelum hari H. Karena kegiatan Baksos Ramadhan ini berbarengan dengan hari liburan semester, jadi banyak panitia yang pulang ke kampung halamannya dan akhirnya dalam proses pelaksanaannyapun hanya beberapa gelintir orang saja yang berjuang demi lancarnya kegiatan baksos ramadhan ini, dengan merelakan hari liburnya bersama keluarga. Kedua mengenai persoalan dana, tujuh belas proposal sudah disiapkan untuk disebarkan ke berbagai instansi dan calon walikota tangsel, sektiar kurang lebih seminggu menjelang hari H dana masih belum diketahui sedikitpun jumlah nominalnya, akhirnya dengan keadaan yang cukup memprihatinkan perasaan ragupun sedikit demi sedikit muncul. Akan tetapi semangat juang yang besar tidak melunturkan hasrat para aktifis untuk maju, pepatah mengatakan “Manusia dinilai dari bobot semangatnya, bukan dari banyaknya harta” artinya proses lebih dihargai dari pada ending nya.
Pendek cerita, Di bulan yang berkah ini Allah berkehendak lain, beberapa jam menjelang hari H, Allah akhirnya membukakan pintu hati para donator untuk menyumbangkan sedikit hartanya, sehingga acara baksos tetap berjalan sesuai dengan recana awal, yaitu pada hari sabtu tanggal 28 Agustus 2010 dimana kegiatan Baksos ini dilaksanakan dengan Jumlah sembako sebanyak 70 paket. Tidak hanya itu, dua hari setelah hari H, sumbanganpun masih tetap berdatangan dari beberapa donator, sehingga baksos pun dilaksanakan dua kali yakni pada hari jum’at tanggal 04 September 2010.
Ramadhan semestinya menjadi sebuah momentum untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita sebagai seorang muslim. Lain halnya dengan para aktifis IMM khususnya, momentum Ramadhan mencoba merefleksikan keimanan yang real atau nyata dalam sebuah kegiatan-kegiatan sosial yang bermanfaat.
Asghar Ali Engineer seorang teolog islam yang mengatakan bahwa jika agama hendak menciptakan kesehatan sosial, dan mengadirkan diri dari sekedar menjadi pelipur lara dan tempat berkeluh kesah, agama harus mentransformasikan diri menjadi alat yang canggih untuk melakukan perubahan sosial. Artinya agama harus bisa menjadi alat yang mutakhir yang bisa merubah status sosial yang lebih baik. Istilah Kuntowijoyo (1999), yang mengatakan bahwa bisa melahirkan amal usaha sebagai konsekuensi logis dari rasionalisasi dan objektifitas keimanan yang rasional. jadi, keyakinan ini bisa melahirkan aktivisme sosial sekaligus intlektualisme baru sebagai tuntutan untuk bisa memahami terus menerus doktrin islam, Al-Quran dan Assunah.
Terimakasih, semoga dengan tulisan yang sederhana ini bisa bermanfaat bagi para pembaca yang dapat menumbuhkan semangat juang berfaqstabiqul khairat di jalan Allah. Dan semoga IMM bisa menjadi sebuah alat refleksinya keimanan bagi para aktifis organisasi, yang dapat menciptakan kualitas hidup dan perubahan sosial ke arah yang lebih baik. “Sesuatu yang baik belum tentu benar, sesuatu yang benar belum tentu baik, sesuatu yang bagus belum tentu berharga, dan sesuatu yang berharga/berguna belum tentu bagus. Artinya lidah menentukan siapa diri kita”. Back to your self.
Billahi fisabililhaq fastabiqul khairat
Wassalamualaikum wr,wb

INTERNET DAN TERORISME

Internet merupakan sebuah media teknologi informasi yang mudah dikendalikan oleh siapa saja. Pemanfaatan intenet sungguh sangat efektif digunakan untuk mengetahui informasi-informasi yang dapat kita ketahui dimanapun adanya, di dalam negeri maupun diluar negeri. Pemanfaatan internet ini bisa di fungikan sebagai sarana komunikasi, bisnis, iklan, jual beli ataupun bisa digunakan untuk kejahatan (cyber crème), terorisme dan lain sebagainya.
Berkaitan dengan judul diatas, kejahatan terorisme bukan lagi hal baru di dalam pemanfaatan internet. Janganlah pernah berpikir bahwa kejahatan terorisme akan tetap menggunakan media tradisional saja, akan tetapi dengan intlektualitasnya ia juga menggunakan kemajuan teknologi informasi antara lain internet.
Banyak sekali situs-situs atau blog yang dijadikan sebagai alat komunikasi dan propaganda bagi para teroris. Situs-situs dan blog-blog terorisme sebagai sarana komunikasi lintas Negara dan propaganda biasanya mengatasnamakan sebagai tujuan berjihad.
Para pelaku terorisme nampaknya memiliki background pendidikan dan pemanfaatan internet yang cukup bagus. Intelektualitas yang dimilikinya cukup membuat kita tercengang, organisasi yang rapih, pengkaderan dan doktrin yang kuat membuat para teroris bisa dengan mudah mempelajari perkembangan zaman.
Banyak hal yang dilakukan oleh para teroris terkait dengan pemanfaatan internet, antara lain sebagai sarana rekruitmen anggota, komunikasi dan jaringan, sarana untuk mencari pendanaan dan jual beli, dan lain sebagainya.
Seorang peneliti teroris Dr. Maura Conway menyatakan bahwa 'Setiap mesin yang terhubung ke Internet berpotensi sebagai percetakan, stasiun siaran (broadcasting) atau tempat berkumpul (forum)'. Artinya kapanpun dan dimanapun teroris dengan leluasa dapat berinteraksi dengan cepat dan bisa menyebarkan informasi yang mereka pilih ke belahan dunia manapun.

Demikian ulasan sekilas tentang internet dan teroris (cyber terrorism) yang merupakan salah satu alat bantu/kendaraan dan target para teroris melancarkan serangannya. Bayangkan sebuah negara mengalami aksi terorisme internet, semua aktivitas internet dan komputer berhenti, seluruh critical infrastructure mati, mesin ATM dan banking mati, online sistem penerbangan mati, bursa efek mati dan semua online transaction mati, pasti akan chaos negara tersebut.
Hal ini sepatutnya perlu dicermati oleh negara yang sudah mulai bergantung kepada internet dan transaksi online mengenai bagaimana mengantisipasinya.

By. Shidiq Anshori

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More